Ekranisasi : Fifty Shades of Grey

Fifty Shades of Grey

Sutradara : Sam Taylor-Johnson
Produser : Jeb Brody
Screenplay : Kelly Marcel
Musik : Danny Elfman
Adaptasi Buku : Fifty Shades of Grey oleh E.L James
Pemain : Dakota Johnson, Jamie Dornan, Jennifer Ehle, Eloise Mumford, Luke Grimes, Rita Ora, Marcia Gay Harden, Max Martini.


Perbincangan hangat tentang film ini, mungkin sudah dimulai dari akhir tahun lalu. Film yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama ini, memang membuat penasaran sebagian orang karena tema yang diusungnya. BDSM.. tentang si dominant dan si submissive.

Fifty Shades of Grey (FSOG) memang bukan film pertama yang mengusung tema ini, The Guardian mencatat 10 film terbaik bertema sama sebelum FSOG rilis. Namun tetap saja, FSOG berhasil mencuri perhatian publik. Hal ini mungkin juga disebabkan karena novelnya sendiri berstatus international best seller.

Kebetulan, aku belum baca novelnya. Jadi saat menonton film ini, aku sama sekali tidak berekspektasi macam-macam terkait bagaimana karakter Christian Grey dan Anastasia Steel.




Ini adalah "peralatan perang" aku sewaktu menonton acara ini. Laptop, flashdisk dan headset. Film ini tidak beredar di Indonesia, jadinya aku terpaksa menonton dalam versi bajakannya yang subtitle bahasa tiongkoknya sungguh mengganggu pembacaan subtitle Indonesianya, alhasil terpaksa subtitle indonesianya kumatikan saja.

Headset jadi alat yang krusial ketika menonton film ini. Yah kecuali kalau kalian menonton film ini dalam kondisi rumah kosong orang sih gak papa kalau gak pakai headset. Tapi jika kondisi rumahmu tidak kosong, walaupun kamu menontonnya di kamar.. pakailah headset ya teman, biar kalian tidak dikira menonton film uhukz uhukz :)))

Dan ini sinopsis filmnya..

Christian Grey, adalah seorang milyuner muda yang memiliki usaha dalam bidang telekomunikasi. Ia diadopsi oleh keluarganya yang sekarang pada usia empat tahun. Grey bertemu dengan Anastasia saat gadis itu harus mewawancarai Grey untuk majalah kampusnya, menggantikan tugas sahabatnya Kate yang saat itu sedang terserang flu. Kebetulan, Grey adalah penyumbang dana terbesar kampus tempat Ana kuliah.
Sedangkan Anastasia Steel atau Ana, adalah seorang mahasiswi sastra inggris penyuka Thomas Hardy. Dia adalah seorang mahasiswi dengan penampilan sederhana, dan masih.. perawan. Selain kuliah, Ana juga bekerja sambilan di sebuah toko perkakas. Ayah Ibunya sudah bercerai. Kini Ibunya tinggal di Georgia bersama suami keempatnya *roll eyes*

Pertemuan pertama keduanya ternyata menimbulkan aliran-aliran listrik diantara keduanya, bahkan Grey sengaja menghampiri Ana di tempat kerja paruh waktunya.

Hubungan mereka berlanjut. Namun sayangnya, bukan hubungan normal yang mereka lakukan. Christian Grey, akibat trauma dan pengalaman masa kecilnya menawarkan sebuah kontrak hubungan kepada Ana. Kontrak sebagai submissive dari Grey. Yap.. Christian Grey adalah seorang penganut BDSM.

Inilah inti dari masalah hubungan mereka. Bisa dibayangkan bagaimana Ana yg seorang perawan lalu diminta menjadi submissive seorang milyuner sekeren Christian Grey. Takut? Jelas.. penasaran? Tentu saja.

Kontrak tersebut menjelaskan semuanya. Bagaimana Ana harus bersikap di depan Grey, larangan-larangan yang harus Ana patuhi misal tidak boleh terlalu banyak minum minuman beralkohol, merokok dsb.. hingga pil kontrasepsi yang harus diminum Ana. Intinya adalah pengekangan terhadap diri Ana oleh Grey. Selain itu, kontrak-kontrak tersebut juga menjelaskan kalau Ana akan mendapatkan hukuman jika tidak mematuhinya.


Banyak orang yang kudengar kecewa dengan film ini. Terutama dengan karakter Christian Grey yang diperankan oleh Jamie Dorman. Bagi setiap orang yang pernah membaca novelnya, menurut mereka keunggulan dari novel ini ya karakter dari Christian Grey, jika yang memerankannya gak sukses ya hancurlah film ini. Rumor di luar juga bilang kalau antara Dakota dan Jamie ini gak ada chemistrynya.

Tapi buatku sih enggak ya. Mungkin karena aku belum pernah membaca novelnya. Buatku film ini lumayan lah.. chemistry diantara Dakota dan Jamie juga dapet. Walau memang kerasa aura Jamie saat memerankan Grey yg notabene nya seorang milyuner muda tuh kurang greget, tapi mungkin ini karena baru film pertama.. kita juga masih adaptasi kan dengan Jamie sebagai Grey.

Adegan yang kusukai dari Grey adalah ketika dia memanggil Ana dengan Anastasia. Duh kesannya gimanaaa gitu.. mana suaranya ngebass seksi gitu :)))) trus dia juga di film ini terlihat punya perasaan lebih ke Ana walaupun dia menyangkalnya. Jangan lupa ketika dia akhirnya menyusul Ana ke Georgia ketika dia tahu kalau Ana marah.. itu bukti sih buatku kalau Grey di film ini juga sudah mulai mencintai Ana.

Adegan-adegan sex dalam film ini buat aku sih masih dalam taraf biasa saja. Memang lebih daripada film-film yang lain, tapi masih oke lah.. tidak mengotori main story dari film ini.

Ending dari film ini berhasil membuatku penasaran menunggu kelanjutan filmnya dan tentu saja langsung mencari ebook buku kedua dan ketiganya hahahha..

3 stars out for this movie ;) kiss for Christian Grey.

6 comments

  1. Hmmmm... Tunggu versi bagusnya. Sayang yang jadi CG bukan Matt Bomer #tetep

    ReplyDelete
  2. Iya. Jamie Dorman tuh kurang terasa aura Dom-nya dan buatku rada kurang juga aura milyardernya

    ReplyDelete
  3. muka Jamie itu gus next door XD
    a little bit kurang cold aj sih sbnernya, kurang angkuh2 gmana gitu
    *siap2mencarifilmnya*

    ReplyDelete
  4. filmnya udah punya tapi belum nonton... alat tempurnya kurang *.* dan baca review mba' Luna jadi bikin penasaran...

    ReplyDelete
  5. Rasanya kalau di novel itu Christian memang sempurna banget, jadi ekspektasi orang beda-beda mungkin ya terhadap siapa yang memerankan tokohnya,.. Yang aku suka mata birunya Anastasia.. *salah fokus lagi*

    ReplyDelete
  6. I think this is one of the so much important info
    for me. And i am satisfied reading your article. However want to commentary on some basic issues, The website taste is great, the articles is really great http://www.ahlibeton.co.id/2015/09/waterproofing-membrane-bakar.html

    ReplyDelete