Tangled


TANGLED
by. Emma Chase
Paperback, 332 pages
Published by. Gagas Media


Dari dulu aku tidak pernah percaya kepada orang yang tidak percaya dengan sebuah ikatan pernikahan. Mau itu pria atau wanita. Dan akupun ikut mencibir ketika mendengar kabar kalau salah satu penulis wanita Indonesia ada yg tidak percaya dengan ikatan pernikahan. Buat aku, mereka cuma belum menemukan the right person.

Sama kejadiannya seperti buku ini. Drew Evans, seorang pria yang masuk kategori mapan, tampan dan berwawasan ini tidak pernah setuju dirinya terlibat dalam sebuah ikatan pernikahan, atau lebih tepatnya.. Dia tak suka berkomitmen dan menganggap cinta sebuah omong kosong. Dia bukannya dari keluarga yang bermasalah ya, ayah dan ibunya masih bahagia dalam pernikahan mereka, begitu pula kakak perempuannya yang menikah dengan steven sahabatnya. Mereka berbahagia.


Tapi menurut Drew, dia tak perlu menikah untuk bahagia. Dia tak pernah kesepian, teman-temannya selalu ada untuknya. Begitu pula dengan sex. Wanita mana yang tidak bertekuk lutut di depan seorang Drew Evans? Acara malam minggunya selalu penuh dengan wanita-wanita yang berbeda.

Hingga suatu hari Ia bertemu dengan Katherine Brooks, seorang wanita yang tak hanya mempesonanya secara fisik tapi juga intelektual. Namun bukan itu yang membuatnya istimewa, tapi karena Kath menolak dirinya. :D
Kath sudah bertunangan dengan kekasih yang sudah dipacarinya satu dasawarsa, dan dia rupanya kini bekerja di perusahaan yang sama dengan Drew.

Ouh.. Sungguh mengesalkan. Drew sungguh berhasrat padanya, setiap detik, menit dan jam, pikirannya tak bisa lepas dari bokong nya yg aduhai, dadanya yang sempurna, atau kaki Katherine Brooks yang jenjang dan indah itu. Namun Drew tak pernah berniat untuk meniduri teman kantornya. Prinsipnya..

"Aku tidak buang air di tempat aku makan, aku tidak berhubungan seks di tempat aku bekerja."

Itulah alasan yang membuat Erin sekretarisnya selamat dari Drew hingga saat ini :D

Dan hubungan Kath dengan Drew di kantor pun menjadi di luar dugaan. Mereka bersaing.. Menjadi rival. Kath adalah wanita yang cerdas, dan hal ini telah mencuri perhatian Mr. Evans senior. Ayah Drew berniat untuk memberikan kepada Kath seorang klien yang sangat potensial, dan hal itu menyinggung harga diri Drew. Dia pun meminta ayahnya agar membiarkan mereka berdua bersaing sehingga sang ayah akan tahu siapa yang lebih berhak menangani klien potensial tersebut.

Proses persaingan mereka berdua inilah yg membuat buku ini sangat menghibur. Bagaimana mereka berusaha datang jauh lebuh pagi dibandingkan yang lain, atau bagaimana mereka berusaha mendapatkan literature yang mendukung proposal mereka. Semuanya bikin ngakak.. Dan Drew Evans sudah kalah langkah 2-0 melawan Kath Brooks. Lalu siapakah yang akan terpilih? Dan bagaimana dengan akhir hubungan "professional" mereka?

Hihihi.. Buku ini menghibur banget ya walau agak-agak cheesy. Yah lumayanlah buat bacaan ringan di sore hari.

3 stars out!

Review ini diikutkan dalam :


No comments